Postingan

6 Oktober 2025 di Spandala?

Gambar
Sebagai konselor dengan 6 kelas peserta didik asuh sudah menjadi hal yang biasa bertemu dengan peserta didik asuh secara klasikal dan terjadwal, namun evaluasi terkini yang dilakukan oleh team kurikulum dan team konseling agar peserta didik mendapatkan kualitas layanan konseling lebih mendalam maka diperlukan perubahan metode layanan. Jika selama ini konselor dikira hanya bertugas jika masuk kelas dan jika ada masalah insidental. Maka sesi pelayanan konseling dengan metode baru tampil lebih fleksibel dan dekat dengan peserta didik. Tidak perlu masuk kelas secara terjadwal, tidak menunggu peserta didik memiliki masalah berat baru mendapatakan sesi konseling individu.  Peserta didik asuh mendapatkan sesi konseling individu atau sesi konsultasi karir walau tidak ada masalah berat Tugas kerja konselor sekolah sehari -hari bukan dilihat dengan pertanyaan "Apakah ada kelas hari ini atau tidak?" namun dilihat dari pertanyaan "Sudah berapa Sesi konseling / sesi konsultasi terlak...

Pertanyaan Reflekai model 4F itu apa ya?

Pertanyaan refleksi dengan model 4F adalah panduan pertanyaan yang terdiri dari Fact (Fakta), Feeling (Perasaan), Finding (Temuan), dan Future (Masa Depan), untuk  mengevaluasi suatu pengalaman atau proses belajar secara mendalam .Tujuan utamanya adalah membantu individu, untuk memahami pengalaman mereka secara objektif, merenungkan perasaan yang terlibat, mengidentifikasi pelajaran baru, dan merencanakan langkah-langkah perbaikan di masa mendatang.   Berikut penjelasan setiap komponen 4F: Fact (Fakta) Pertanyaan: Apa yang sebenarnya terjadi atau dialami selama proses pembelajaran atau kegiatan? Ceritakan apa yang Anda lakukan, apa yang menjadi hambatan atau kesulitan?  Tujuan: Mengidentifikasi dan mencatat peristiwa atau keadaan nyata yang terjadi secara objektif, termasuk kesulitan yang dihadapi.  Feeling (Perasaan) Pertanyaan: Bagaimana perasaan Anda selama proses kegiatan tersebut? Apa yang membuat Anda merasakan demikian?  Tujuan: Memahami keadaan emosional...

Fawn dan People Pleaser

🧠 Apa Itu Fawn dan People Pleaser? 🔹 Fawn Response Istilah fawn berasal dari respon trauma. Ini adalah mekanisme pertahanan selain fight, flight, dan freeze. ➡️ Fawn artinya: menyenangkan orang lain secara berlebihan untuk menghindari konflik, ditolak, atau disakiti. Orang dengan fawn response belajar sejak kecil: > “Kalau aku ingin disayang, aku harus patuh, baik, tidak bikin masalah, dan harus selalu menyenangkan orang lain.” 🔹 People Pleaser People pleaser adalah perilaku berusaha terus menyenangkan orang lain meski mengorbankan diri sendiri. Orang ini cenderung: Susah bilang “nggak” Cemas kalau membuat orang lain kecewa Merasa bersalah kalau memilih dirinya sendiri Tidak tahu maunya sendiri karena sibuk memuaskan orang lain --- 🧒🏼 Inner Child di Balik Fawn dan People Pleaser 🔍 Luka masa kecil yang membentuk: 1. Orangtua yang perfeksionis atau otoriter ➡️ Anak belajar: "Aku harus jadi anak baik terus, kalau tidak aku dimarahi atau ditolak." 2. Kurang validasi emos...

Hubungan Refleksi Modal dalam menumbuhkan Disiplin Positif

Hubungan yang reflektif merupakan fondasi penting untuk menerapkan disiplin positif dalam keluarga. Koneksi yang aman dan kuat, komunikasi yang efektif  Dengan keingintahuan, empati, vulnerabilitas dan hal-hal lain yang menjadikan sebuah hubungan reflektif, akan membantu orang tua menjadi figur disiplin yang otoritatif, yang mampu melakukan koreksi terhadap masalah-masalah yang terjadi dalam sistem keluarga. Sebagai orang tua, ada saat² terasa kewalahan melihat perilaku anak yang tidak tepat, dan timbul keinginan untuk langsung mengoreksi, memberi tahu letak kesalahannya. Namun sebelum mengoreksi, penting bagi orang tua untuk berefleks. Ketika orang tua terbiasa berefleksi, orang tua akan berfokus pada memahami alasan yang mendasari perilaku atau tindakan anak, bukan pada penegakan aturan. Orang tua akan memanusiakan anak dengan batasan yang jelas, tanpa menerapkan kekerasan. Sementara, anak yang terbiasa diajarkan untuk berefleksi akan tumbuh dan berkembang memiliki komitmen yang ...

Salah Kaprah Seputar Disiplin

Menumbuhkan disiplin diri anak adalah modal utama pendidikan dalam keluarga yang mendorong kemandirian jangka panjang. Berikut adalah salah kaprah seputar disiplin disekitar kita: Terdapat salah kaprah yang beredar terkait disiplin yang mungkin pernah anda dengar dan perlu diluruska. Mari kita simak: 1.Salah Kaprah 1. Disiplin adalah Tujuan akhir.  Banyak yang mengira disiplin adalah tujuan akhir, sehingga fokusnya hanya pada kepatuhan sementara dengan aturan, bukan dengan kesadaran dan tanggung jawab yang memiliki manfaat jangka panjang. Disiplin sebetulnya alat untuk mencapai kemandirian, jadi tujuannya adalah anak Mandiri dengan disiplin. 2.Salah kaprah 2:Disiplin Indentik dengan Hukuman. Masih ada anggapan bahwa hukuman, termasuk hukuman fisik, adalah cara yang paling efektif untuk menegakan disiplin. Padahal, penelitian menunjukan bahwa hukuman hanya menghasilkan "kepatuhan sementara", bukan pemahaman. Anak mungkin berhenti melakukan kesalahan, tetapi bukan karena ia men...

Memahami Pengaruh Diskoneksi Hubungan terhadap Adiksi

Adiksi adalah penyakit akibat diskoneksi hubungan, baik hubungan hubungan dengan diri sendiri maupun dengan orang lain. Selama ini, adiksi sering kali duatribusikan sebagai penyakit yang disebabkan oleh kecanduan zat adiktif. Memang betul. Ini adalah penyakit yang berkaitan dengan konsumsi zat adiktif berlebihan. Namun sesungguhnya, yang paling perlu diwaspadai adalah seseorang yang mengalami diskoneksi hubungan. Diskoneksi hubungan dapat terjadi dalam empat aspek utama: 1.Diskoneksi dengan diri sendiri: hilangnya pemahamahaman terhadap perasaan dan nilai-nilai pribadi, kesulitan mengenali emosi, kebutuhan dan batasan diri, perasaan hampa atau kebingunnggan tenntang identitas diri. Diskoneksi sosial: kesulitan dalam menjalin hubungan yang sehat dengan orang lain; meningkatnya perasaan kesepian, isolasi atau keterasingan,  sulit membangun kepercayaan dan komunikasi yang baik dalam hubungan Diskoneksi spiriitual: kehilangan makna dan tujuan dalam hidup, kehilangan kepercayaan kepada ...

Rillisid. narasumber Layanan informasi dan Layanan konten

Gambar
Hari Kamis 21 Agustus 2025 Bersama dinas pendidikan dan rilis.id  Menyelenggarakan diklat jurnalistik dan sosial media untuk meningkatkan kemampuan literasi peserta didik Kami konselor pendidikan amat sangat bahagi atas terselenggaranya proses edukasi literasi dan jurnalistik yang dihadiri oleh kurang lebih 90 peserta didik dari SMPN 25 B.Lampung, SMPN 6 B.Lampung dan SMPN 9 B.Lampung untuk bekerjasama dan belajar bersama di Aula SMPN 25 B.Lampung Jl. AMIR Hamzah Gotong Eotong